KONFIGURASI LINUX SEBAGAI GATEWAY
September 2, 2008 — dosen
Ads by Google
Gateway Products-Matrix
Ideal For Factories Corporate Off. Call Centres/Remote Project Sites
www.Matrixtelesol.com




ini penting buat yang punya angan-angan buka usaha warnet… ketimbang harus memanggil teknisi dengan biaya minimal 1,5jt lebih baik pelajari ini..





Di tutorial jaringan komputer kali ini saya
akan menjelaskan proses installasi linux yang nantinya akan dijadikan sebagai
gateway internet.

Btw, gateway itu
sendiri memiliki definisi sebuah komputer yang melayani konversi
protokol antara beberapa tipe yang berbeda dari suatu network atau program
aplikasi. Sebagai contoh, sebuah gateway dapat meng-convert sebuah paket TCP/IP
menjadi paket NetWare IPX atau dari Apple Talk menjadi DECnet, dan lain-lain. (
Andino-Kamus TI – Ilmukomputer.com )

Gateway inilah
yang nantinya akan menghubungkan jaringan local dalam hal ini LAN dengan
jaringan public yaitu internet.

Sebagai catatan
dalam percobaan ini penulis menggunakan Redhat Linux 9, dan Fedora Core 4. Menggunakan
koneksi ADSL speedy dengan IP Static ( penulis pun bingung, karena baru pertama
kali ini penulis diberikan koneksi ADSL speedy dengan IP Static. . Ini
nyata.)

Sebelumnya paket yang
kita butuhkan adalah :

rp-pppoe-3.5-27.i386.rpm

Tapi setahu
penulis paket tersebut sudah terinstall dalam distro tersebut, untuk mengetahui
apakah pake tersebut sudah terinstall didalamnya login sebagai root :

root@alk.root#rpm -qa | grep pppoe

rp-pppoe-3.5-27

Perlu diketahui komputer yang akan dijadikan sebagai gateway nanti
membutuhkan 2 ethernet card nantinya.

Yupz, langsung
aja kita menuju pokok pembahasannya.

Langkah awal yang
harus dilakukan adalah memeriksa apakah kedua ethernet card tersebut sudah
terdetek dengan baik:

root@alk.root#ifconfig

eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:0C:29:EE:71:11

inet addr:192.168.1.1 Bcast:192.168.1.255 Mask:255.255.255.0

inet6 addr:
fe80::20c:29ff:feee:7111/64 Scope:Link

UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500
Metric:1

RX packets:61 errors:0 dropped:0
overruns:0 frame:0

TX packets:85 errors:0 dropped:0
overruns:0 carrier:0

collisions:0 txqueuelen:1000

RX bytes:6938 (6.7 KiB) TX bytes:10092 (9.8 KiB)

Interrupt:10 Base address:0×1080

eth1 Link encap:Ethernet HWaddr 00:0C:29:EE:71:1B

inet addr:192.168.100.1 Bcast:192.168.100.255 Mask:255.255.255.0

inet6 addr:
fe80::20c:29ff:feee:711b/64 Scope:Link

UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500
Metric:1

RX packets:0 errors:0 dropped:0
overruns:0 frame:0

TX packets:21 errors:0 dropped:0
overruns:0 carrier:0

collisions:0 txqueuelen:1000

RX bytes:0 (0.0 b) TX bytes:1796 (1.7 KiB)

Interrupt:9 Base address:0×1400


lo Link encap:Local Loopback

inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0

inet6 addr: ::1/128 Scope:Host

UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436
Metric:1

RX packets:35 errors:0 dropped:0
overruns:0 frame:0

TX packets:35 errors:0 dropped:0
overruns:0 carrier:0

collisions:0 txqueuelen:0

RX bytes:2190 (2.1 KiB) TX bytes:2190 (2.1 KiB)

Yup, jika anda
mendapatkan komentar seperti itu silahkan menuju ke tahap selanjutnya. Jika
tidak ? Silahkan googling ~~~.

Langkah
berikutnya adalah mengkonfigurasi ethernet card tersebut. Agar nantinya
konfigurasi tersebut dapat dijalankan secara otomatis ketika boot. File
konfigurasi ethernet dalam linux memiliki penamaan ethx, x ini menandakan
pengurutan, jika terdapat 2 ethernet card dalam komputer anda maka, file
konfigurasinya adalah eth0 dan eth1. Letak file konfigurasi secara default
terdapat dalam :

/etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-ethx


Karena nantinya
kita akan menggunakan 2 lancard tersebut, maka file yang akan kita konfigurasi
adalah :

/etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0 dan /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth1


Sebagai contoh,
konfigurasi eth0 yang penulis gunakan adalah sebagai berikut :

DEVICE=eth0

BOOTPROTO=static

BROADCAST=192.168.1.255

HWADDR=00:0C:29:EE:71:11

IPADDR=192.168.1.1

NETMASK=255.255.255.0

NETWORK=192.168.1.0

ONBOOT=yes

TYPE=Ethernet

DEVICE : merupakan
ethernet apa yang akan dikonfigurasi.

BOOTPROTO :
status dari penggunaan ip address, apakah bersifat dynamic ( DHCP ) atau
static.

BROADCAST :
alamat broadcast jaringan yang digunakan.

HWADDR : alamat
fisik dari ethernet card tersebut, biasa disebut Mac Address.

IPADDR : alamat
ip yang nanti akan digunakan oleh gateway linux. Alamat ini yang nantinya akan
berhubungan langsung dengan protol tcp/ip.

NETMASK : subnet
mask yang digunakan oleh device eth0. subnet mask ini digunakan untuk membagi
jaringan menjadi lebih kecil.

ONBOOT : apakah
nanti akan diproses ketika BOOT ??


Dan konfigurasi
eth1 yang digunakan oleh penulis :

DEVICE=eth1

BOOTPROTO=static

BROADCAST=192.168.100.255

HWADDR=00:0C:29:EE:71:1B

IPADDR=192.168.100.1

NETMASK=255.255.255.0

NETWORK=192.168.100.0

ONBOOT=yes

TYPE=Ethernet

Kemudian restart
service network.

root@alk.root#/etc/init.d/network restart

Sebelum ke
langkah selanjutnya, perlu diketahui bahwa, anda diharuskan untuk mengaktifkan
mode bridge pada modem adsl.

Langkah
selanjutnya adalah konfigurasi ADSL-nya :

root@alk.root#adsl-setup

# pertama kali
akan ditanyakan username yang telah diberikan oleh pihak ISP anda

LOGIN NAME
Enter your Login
Name: 121303xxxxxx@telkom.net
#device yang berhubungan langsung
dengan modem adsl anda, dalam hal ini eth1

INTERFACE
Enter the Ethernet interface connected to the ADSL modem

For Solaris, this is likely to be something like /dev/hme0.

For Linux, it will be ethX, where ‘X’ is a number.

(default eth0):eth1

# kalo yang ini pilih no aja,
karena ketika demand diaktifkan maka anda tidak bisa

# menggunakan IP yang dynamic

Enter the demand value (default no): no
# DNS yang digunakan, bagian ini bisa diisi nanti. Lewat saja.
# password yang diberikan oleh ISP anda, berbarengan dengan diberikannya
username tadi

PASSWORD
Please enter your Password:xxxxxxxx

# pemberian akses kepada user
untuk menjalankan/mematikan adsl

USERCTRL
Please enter ‘yes’ (three letters, lower-case.) if you want to allow
normal user to start or stop DSL connection (default yes):yes

# langkah berikutnya adalah berkenaan dengan firewall disini penulis
memilih no 2
The firewall choices are:
0 – NONE: This script will not set any firewall rules. You are responsible
for ensuring the security of your
machine. You are STRONGLY
recommended to use some kind
of firewall rules.
1 – STANDALONE: Appropriate for a basic stand-alone web-surfing
workstation
2 – MASQUERADE: Appropriate for a machine acting as an Internet gateway

for a LAN

Choose a type of firewall (0-2):2

# apakah
akan dijalankan secara otomatis ketika boot ?

Start this connection at boot time

Do you want to start this connection at boot time?

Please enter no or yes (default no):yes


Dan selanjutnya ketik y saja untuk mensave konfigurasi diatas.

Ada beberapa konfigurasi yang
perlu dilakukan. Penulis memberikan sedikit konfigurasi tambahan yang
diletakkan pada file /etc/rc.local

echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

iptables -A POSTROUTING -j MASQUERADE -t nat -s
192.168.1.0/24 -o ppp0

konfigurasi tersebut digunakan
untuk meneruskan paket ip dan melakukan masquerade. Masquerade sendiri
merupakan proses membagi bandwith, karena pada dasarnya isp hanya memberikan
satu koneksi dengan satu ip, maka agar dapat digunakan secara beramai-ramai
maka perlu dilakukan masquerade.

Selanjutnya anda tinggal menambahkan
dns server yang diberikan oleh telkom pada file konfigurasi /etc/resolv.conf, yang penulis gunakan adalah 202.134.0.155.

0 komentar:



Posting Komentar